Santri Madin Ula jami'atul Abidin |
Kelas 3 |
Kelas 2 |
Santriwan dan Santriwati TPQ dan
Madrsah Awaliyah Jami’atul Abidin TH 2012
Di desaku, desa bergaslor yang
terletak di kaki bukit gunung Ungaran, dengan karakter masyarakat homogen
dengan ditunjang perekonomianya justru dari sector industry, karna ahl tersebut
kepedulian masyarakat mengenai pendidikan agama minim sekali seperti memandang
sebelah mata dari pendidikan TPA ( Taman Pendidikan Al-Qur’an )
Toh dari anggapan mereka ada
benarnya, misalnya kita lihat dari kurikulum yang di ajarkan di TPA memang
terfokus pada pengajaran cara baca Al-Qur’an,
dan juga dengan menjual nama TPQ yang nota bene adalah Taman ,
menjadikan boomerang bagi perkembangan lembaga, seperti misalnya terdapat
santri yang di kelas 5 – 6 SD, mereka justru akan malu jika harus belajar dan
disatukan mereka dengan anak-anak TK, dimana TK “ Taman Kanak2” toh kalau hanya
belajar membaca al-qur’an, ngaji di rumah-rumahan mereka juga bisa.
Mengenai dari permasalahan di
atas, kami mencoba menciptakan lembaga baru yang berkesinambungan dengan TPA yaitu
madin awaliyah, dimana kurikulumnya sebagian besar mengambil dari kurikulum MI,
harapnya mereka yang ngaji di Madin Ula ini bukan hanya mendapatkan car abaca Al-qur’an
tetapi mereka akan mendapatkan pengajaran ilmu yang lebih, seperti pelajaran
SKI (sejarah Kebudayaan Islam), Aqidah aklhak, Qur’an Hadis, Fikih, Bahsa Arab
dan Ketrampilan ibdah, harapnya paling tidak mereka secara dasar memehami hokum-hukum
islam, untuk pendalamanya bisa melanjutkan di madin wustho yang di buka pada
kelas malam.
Alhamdulillah pendidikan agama yang dikelola semi formal memberikan
perkembangan yang signifikan seperti jumlah santri yang awalnya 20 menjadi 80
santri, dengan dibagi menjadi 4 kelas. Dengan keterbukaan di sector keungan dengan
cara menampilkan keungan lembaga di papan pengumuman masjid, orang tua santri
akan lebih menyadari bahwa lembaga ini adalah lembaga milik kita bersama, milik
masyarakat, bukan milik golongan atau kelompok, dengan begitu akan lebih
meningkatkan rasa meiliki.
Pada tanggal 11 maret 2012
menjadi momentum awal perubahan dari lembaga jami’atul abdidn karena telah
terbentuknya komite wali santri, kesadaran syariah perbulan, kesadaran untuk
menseragamkan para santri, serta kegiatan-kegiatan madrsah.
Kegiatan yang disetujui
Pelaksanaan test evaluasi setiap
semester
Pelaksanaan ziarah ke wali-wali Allah
Pelaksanaan [emantapan ilmu kedewasaan (Balig) bagi perempuan
Pelaksanaan pawai ta’aruf sebulan
1 kali
Terimaksih, ini sekelumit cerita
dari Lembaga Pendidikan Islam Jami’atul Abidin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar